Jumat, 12 September 2014

Barisan Kataku Untuk Dia Lelaki Masa Depanku

Hai masa depanku.
Hai, calon semestaku.
Sungai di depan kita sudah menunggu, untuk diarungi bersama kau dan aku. Meminta dilalui. Menanti ditakluki.
Mari kayuh bersama-sama. Lewati riaknya. Aku yakin kau mampu. Aku yakin kamu nahkoda terbaikku.
Jangan pernah lepaskan tanganku ketika ombak mengganggu. Jangan lepas dekapmu walau badai ingin menerjang kita.
Aku ingin ketika berani lagi mencinta, itu dengan sederhana. Sesederhana manisnya gulali di karnaval itu, dan seindah bohlam warna-warni di bianglala kayuku. Berlakulah sesederhana itu, sayang. Kita jalanin semua dengan sederhana, tapi sarat makna.
Aku masih tawar menawar dengan waktu, minta waktu yang aku bilang untuk menyembuhkan itu lebih lama lagi. Lalu aku sadar, mana ada luka yang sembuh sempurna? Sekering apapun akan menyisa. Biarlah. Aku rasa, aku mau tidak mau harus siap. Untuk kembali lagi mencari wadah untuk kekumpulkan lagi percayaku. Untuk kupertaruhkan lagi di proses yang entah bahagia atau bukan ujungnya.
Ya, aku harus siap, untuk kembali menggengam, kembali menemukan tepianku. Kembali bermuara lagi.

Mari kita temukan samudera kita. Mari kita merajut masa depan. Bersama, berdua. Kamu, dan aku.

Iya siapapun kamu, masa depanku.